Tradisi memiliki sifat yang bergerak dan tumbuh. Ia hidup, karena lahir dari kesadaran bersama suatu masyarakat. Selanjutnya tradisi menjelma menjadi tata-nilai yang bisa menyokong perkembangan pribadi-pribadi yang mampu menyerapnya.
Nilai-nilai tersebut begitu luasnya dan memasuki semua sisi kehidupan. Nilai-nilai yang agung, yang memercik dari permenungan kalbu masyarakat, akan langgeng, dan merupakan mata air yang tak habis-habis untuk diwarisi generasi ke generasi.
Berkaitan dengan itu, pada acara kali ini, Rumah Budaya Babaran Segaragunung menampilkan karya-karya seni tradisional yang kami sandingkan dengan karya-karya lain yang bernuansa kontemporer. Bukan maksud kami untuk menggulirkan sebuah pandangan seni yang mengacu pada corak tradisi, melainkan lebih pada penekanan kepada pertalian akar budaya dan kesadaran bahwa satu dan yang lainnya merupakan satu tumbuhan kebudayaan yang integral.
Maka, dengan sepenuh kerendahan hati, kami menyelenggarakan acara tasyakuran ini, karena kami senantiasa berada dalam kesadaran bahwa kami tidak berdiri sendiri di tengah segala penciptaan. Ada kenyataan lingkungan, ada kenyataan kebudayaan, ada kenyataan alam, dan ada pula kenyataan warisan nilai-nilai leluhur, yang kesemuanya itu sudah menopang dan mengisi kehidupan kami. ‘Tarup’ merupakan satu simbol buat kami berbenah diri, mempersiapkan segala sesuatu yang perlu, melapangkan hati; mengucapkan rasa terima-kasih kepada seluruh eksistensi yang melingkupi kehidupan kami.***
Opening
Gamelan Pembuka, Performance Art, Wayang Krupuk, Tari Golek Ayun-ayun, Musik dan Tari, Pantomim, Ensamble Percussion, Musik Shanti, Kelompok Sabu, Wayang Kulit ExhibitionPameran "TAPAK TRADISI" 16-26 Desember 2006